MENGEJAR INTEGRITAS TAK SEKEDAR POPULARITAS | META-Indonesia
🛡️ Mengejar Integritas Tak Sekedar Popularitas dalam Meningkatkan Mutu SDM
"Nilai Bukan Sekedar Angka, Sepenuhnya Adalah Makna, Berperan Dalam Etika"
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh sorotan, seringkali popularitas menjadi tolak ukur keberhasilan. Banyak yang terlihat hebat karena tampak menonjol di mata orang lain, namun kualitas sejati dan integritas sering terabaikan.
Integritas bukanlah angka, gelar, popularitas atau semua istilah verbal. Integritas adalah konsistensi antara ilmu, amal, dan perilaku. Dalam konteks SDM, integritas menentukan kualitas seseorang dalam bekerja, berinteraksi, dan mengambil keputusan.
Beberapa poin penting tentang integritas dalam meningkatkan mutu SDM:
- ⚡ Nilai Lebih dari Angka: Penilaian kinerja tidak hanya dari kuantitas atau angka, tetapi dari bagaimana ilmu dan kemampuan diterapkan secara bertanggung jawab.
- ⚡ Makna dalam Setiap Tindakan: Setiap keputusan dan pekerjaan harus membawa dampak positif, bukan sekadar formalitas.
- ⚡ Etika sebagai Landasan: Integritas tercermin dalam etika kerja dan interaksi, membentuk budaya profesional yang sehat.
- ⚡ Konsistensi di Balik Popularitas: Popularitas bisa hilang, namun integritas yang tulus akan selalu dikenang dan memberi pengaruh nyata.
Perspektif psikologi dan tahapan ilmu: Konsep Mirror Quotient — yaitu cerminan kecerdasan dan integritas yang muncul dari apa yang kita lakukan, bukan sekadar apa yang terlihat orang. Jangan mudah menilai rendah orang lain; mereka mungkin sedang menjalani Tahapan Ilmu: Islam → Iman → Ihsan.
Dalam misbah klasik disebutkan:
Qiila : Al-‘Alimu tsalatsatu asybar:
"Tadzkirah As-Sami' wal Mutakallim" yang ditulis oleh Ibnu Jama'ah Al-Kinani."
- Man dakhola fii syibril awwali takabbar → Orang yang masuk tahap pertama (Islam) sering tampak sombong karena awal belajar menguasai ilmu.
- Wa man dakhola fii syabrits tsanii tawaddho → Orang yang masuk tahap kedua (Iman) mulai rendah hati dan menunjukkan kerendahan hati dalam ilmu.
- Wa man dakhola fii syabrits tsalitsi anahu ‘alima ma lam ya’lam → Orang yang masuk tahap ketiga (Ihsan) menyadari betapa luasnya yang belum diketahui, sehingga sabar dan bijaksana, merasa dirinya tak punya apa2, kecuali ALLAH.
Dengan memahami tahapan ini, kita menilai mutu SDM tidak hanya dari tampilan atau popularitas, tetapi dari kedalaman ilmu, integritas, dan perilaku nyata.
Kesimpulan: Mengejar integritas lebih penting daripada mengejar popularitas. Nilai sejati tercermin dari manfaat nyata, sikap yang benar, dan ilmu yang diterapkan. SDM yang berintegritas adalah aset yang tak ternilai, karena membawa keberkahan dan perubahan positif yang nyata, baik bagi organisasi maupun masyarakat.
Tambahan Penutup: Intinya, pada siapa pun kita tak boleh merendahkan orang lain, baik dalam bentuk candaan, sindiran, teguran, kata dan sikap yang mempermalukan dan merendahkan di tempat umum atau apapun yang membuat orang lain tersinggung, apalagi sampai memaki, menista, bahkan berbuat dzolim dari kata fi'il "Zuluma" yaitu menempatkan sesuatu tak pada tempatnya adalah "sombong", merasa dirinya lebih baik dari yang lain. Sikap Orang tua kepada anaknya, guru pada muridnya, ketua pada anggotanya, pejabat pada bawahannya, boss pada anak buahnya, dan seterusnya, yang artinya sebaliknya harus lebih menghormatinya sebagai adab tanda orang tersebut berpikir bagaimana manfaat yang diberikan siapapun kepada diri kita dan orang banyak. Itulah yang disebut adab, yaitu sesuatu yang dilakukan berdasarkan ilmu yang menjadi manfaat yang membawa kita ke dalam tujuan hidup hanyalah untuk ibadah (Adzuriyat :56) dan bertaqwa dengan sebaik2nya (al-imron : 102).
Lihatlah seseorang dari sisi positifnya, yaitu niat tulusnya semata-mata untuk hidup berkualitas, hanya satu tujuan, semoga Allah menetapkan kita termasuk orang-orang yang senantiasa menjalankan adab, sebagaimana dicontohkan Rasulullah Baginda Nabi Muhammad ﷺ, sehingga kita menjadi orang yang beruntung dan selalu berada dalam barisan Beliau di dunia hingga Yaumul Qiyamah. Aamiin. -ATH-
WARKA'U MA'AR ROKI'IN
🌐 Terhubung dengan META-Indonesia:
META-Indonesia
(Mirror Enterprise Tangguh Abadi)
Emphaty-Harmony-Integrity
"Transforming Character Into Competence"
Workshop:
Jl. Kelapa Tiga No.43 Blok H. Salam, 001/03, Kelurahan dan Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia. 12620
Kontak:
Website: www.meta-indonesia.my.id
Email: ath@meta-indonesia.my.id
YouTube: META-Indonesia
Chat WhatsApp: +62 838-3272-0798
Ilmu bertindak sebagai logika, dan bagaimanapun bukan atas kehendak sentimen, agar tak memaksa Alam bertindak menjadi juri, sehingga makna sebenarnya ada.
BalasHapus